Pages

Senin, 26 November 2012

"Perahu Kertas" Berlayar di Hatiku


Eaaaa, judulnya gombal abis. hahaha , sayang sekali ini bukan kisah cinta gue. ini kisah tentang kecintaan gue terhadap buku khususnya novel. 


Dari SMP gue punya kebiasaan membaca , tapi yang unik adalah gue ngak suka baca teenlit , karena menurut gue teenlit itu terlalu gampang untuk ditebak , bayangin aja dari sinopsis belakang bukunya , udah bisa ditebak si tokoh utama akan jadian sama siapa atau akan seperti apa jalan ceritanya. Malaslah gue. hahaha. Masih ingat , perpustakaan SMP gue yang mungil tapi isinya komplit, buku favorit gue waktu SMP adalah semua karangan Hilman dkk : Lupus, Lulu , Olga , Lupus Kecil . gue babat habis semua serinya , gue suka banget cara bercerita Hilman yang unik , lucu dan anak muda banget . Hilman habis , beralihlah gue ke Agatha Christie dan  Enid Blyton , seri "Malory Towers". Seri terakhirnya "Kelas Terakhir di Malory Towers adalah buku terakhir yang gue pinjam di SMP (membekas banget ui )  . 



lupus si jambul

olga penyiar radio
maloory towers



Lulus SMP , mulailah gue manfaatkan perpustakaan SMA . yang gue paling malas dari perpus SMA gue adalah  bayar kalo mau minjam , 500 perak 1 minggu . Dendanya sadis, lewat 1 minggu , sehari 500 perak . Maklum SMA gue gede , dan kalo ga dipungut biaya, gue rasa banyak buku yang gak balik lagi ke perpus. di SMA ini gue menemukan kecintaan pada novel karya Mira W (kata teman gue bacaan gue tante tante banget, hahhaa) Eits! jangan salah dulu  . Menurut gue novel Mira W, walau tipis bukunya , tapi berat isinya . Gimana ngak  , dalam 1 buku biasa ada kejadian tokoh utamanya hilang ingatan , saudaranya mati ,suaminya lumpuh , anaknya hamil diluar nikah . Hahahaaa , Gokil ! memang banyak drama, tapi bukan drama kacangan kayak sinetron Indo ya. Babat habis novel Mira W di SMA. sampai sekarang kalo gue liat ada diskonan buku Mira W, pasti gue beli .  


                                




Dan di kampus gue sekarang , perpustakaanya luar biasa ! Tarumanagara Knowladge Center, elit bener . Banyak banget buku fiksi dan non fiksi yang sayang banget kalo gak dibaca . Manfaatkanlah perpustakaan sekolah dan kampusmu dengan bener guys , daripada lu beli novel diluar yang akhirnya lu buang entah berantah sehabis baca. mending di perpus ngirit , hemat , dan banyak pilihan.



PERAHU KERTAS , SEBUAH NOVEL YANG INDAH


                                    



Nah sekarang gue mau bahas novel yang gue bilang bagusnya parah di blog sebelum . Tak lain tak bukan novelnya berjudul "Perahu Kertas" karya Dewi Lestari a.k.a DEE. Sebenarnya novel ini uda keluar dari ttahun 2008 , tapi mungkin karena filmnya baru keluar tahun ini , jadi tambah booming lagi. Gue sendiri belum nonton filmnya ,jadi kurang tau seperti apa hasil novel ini di filmkan. yang jelas gue memang lebih suka baca novelnya dulu  baru nonton filmnya. karena gue suka membandingkan apakah imajinasi gue lebih Wow , ketimbang filmnya. Contoh Harry Potter, menurut gue filmnya keren banget , sama seperti novelnya. Sedangkan film yang menurut gue gagal adalah film tentang vampir ganteng , cewek pucat , dan serigala berotot , novelnya lebih bagus daripada filmnya . Balik lagi ke perahu kertas . dari sisi penulisan , jangan ditanya lagi si Dee ini sebagi salah satu penulis wanita Indonesia oaling hebat di masa ini .



Cara penulisannya luar biasa rapih , Dee tau bagaimana membuat sebuah struktur tulisan (SPOK) yang baik dan ringkas (tidak bertele- tele) , dan pada akhirnya mengantarkan kita dengan mudah pada "theater of mind" yang luar biasa . Dua Jempol untuk Dee!



Untuk kisahnya sendiri . banyak banget gue belajar dari novel ini , Looh koq bisa ? bisa sekali teman . novel yang meceritakan cinta , persahabatan , dan impian banyak banget ngajarin gue sebagai anak muda.nih gue sebutin ya :



1. Be Yourself  ! seperti Kugy yang unik sampai dipanggil Mother Of Aliens , dia tidak pernah malu untuk jadi dirinya sendiri . Pake baju semau dia , pake jam tangan kura - kura ninja ,berkhayal dimanapun , gak malu sama impiannya , dan yang pastinya nyaman sama dirinya sendiri.



2. Be Honest to your friends: Kugy pada akhirnya harus "perang dingin" sama Noni karena gak mau mengakui perasaanya pada Keenan . setelah kebenaran terkuak , akhirnya baikan.



3. Percayalah dan Gapai impianmu ! Gak ada yang namamnya impian mustahil di dunia ini , selama lu mengusahakan . percayalah the power of dreams itu ada . Life is full of possibilities!



4. Biarkan hati yang memilih cinta , bukan dipilih . Cinta itu ketika pada akhirnya dengan rela lu berikan pada orang itu , tanpa diminta , bukan logika yang bermain disini . tapi pure hati lu .





Udahan dulu deh , kalo lama - lama nama gue bisa berubah jadi Silvita Teguh dan blog ini bisa berubah jadi Goldenfield , hehehe




Trimakasih untuk : Natalya Wijaya yg udah minjamin novel yang begitu bagus.




SELAMAT MEMBACA TEMAN - TEMAN , selamat malam :D


Sabtu, 24 November 2012

T.G.I.F (Thanks God It's Friday)


Ini malam minggu dan gue ada di depan komputer duduk , sambil mendengarkan 1 album lagu band indie , dan pastinya menulis CLOVERFIELD blog (nasib jomblowati yang suka hibernasi sambil makan nasi ). Oke stop merandom , gue mau cerita pengalaman gue kemarin yang rasanya 1 hari panjang sekaliiiii…
 
Jumat 23 November 2012

Jam 10 pagi

Habis kelas semiotik (yg gue sangat tidak ngerti kenapa ini dipelajari) gue janjian bareng friendnemy gue Wike . kenapa friendnemy ? ini hubungan teman dan musuh bedanya tipis bung!  dimana ada wike dan gue disana ada pertengkaran  . Masalah yang paling utama adalah gue dan wike sering dipertemukan “takdir” takdir pas pulang radio  jalan rumahnya sama, takdir yang tidak bisa naik kendaraan apapun , (sepeda-pun kami oleng ) dan hari itu takdir sama-sama ga puya passport . alhasil kita harus buat passport berdua bareng ke kota tua . (Tunggu petualangannya tahun depan)
Wike dengan pintarnya pas keluar gerbang Untar “ Aduh sil, g pengen kencing lagi .” “ Capek Lah ke , kebiasaan mau pergi kencing terus , uda kencing di trisakti aja” . Mulailah kami ngiter ngiter trisakti sambilan menuju halte busway . Sampai di wc yg wike ketahui , ternyata pintunya di kunci . walau singkatan namanya Wike Candra (WC) ternyata belum tentu bersahabat dengan WC. Alhasil yang gue ketahui Wike nahan kencing dari Untar- kota tua- Radio. Ehehehe (Ketawa Jahat)


Jam 11 pagi

Jujur gue muak sama jalanan ibukota , dari untar ke kota tua 1 jam men ! sampai di kantor imigrasi , pas liat antrian orang-orang , gue Cuma bisa nyebut dan pasrah . Gila ini uda kayak ngantri fans meeting sama Sule, lebay banget antriannya . dan ternyata oh ternyata ! ketika kita ngobrol sama mbak – mbak “1 hari itu nomor antrian Cuma 100, saya datang jam 8 pagi aja dapat antrian no 82 “ (lansung tatapan gue terhujam pada calo calo disana , dalam hati “ nomor nya diambil lu pada ya!”) . Habis kita tahu proses dan persiapan apa yang harus dibawa untuk datang berikutnya yaitu bawa tenda , termos dan bantal . Gue dan Wike pulang .
Sampai depan kantor imigrasi Wike  pengen beli es kelapa (ingat dia belum pipis 1 jam looh teman ) . dan gue pengen beli kue tet* (kata wike itu kue ape , kenapa gue sebut dengan kata yang jorok) soalnya dari kecil gue taunya itu kue tet* ! hahahha 

Kue Ape


Gue : bang , berapa satunya?
Abang : satunya seribu neng
Gue : dalam hati (anjrit kue apaan sebiji serebu , dulu aja sebiji 300) beli tiga aja deh bang , buat ngotorin gigi saya
Abang : ngak 5 aja neng?
Gue : 5 lima ribu kan bang ? ngak ah , 3 aja
Abang : yawda lima ribu 6 deh neng , abang ngalah demi eneng
Gue: (bang , lu kira kita lagu dangdut apa) oke bang lima ribu ! hahahaha
 
Jam 1 siang
Sampai radio , trus cus ke Citraland ,beli sabun yang dr 20 ribu diskon jadi 13 ribu (PENTING Banget)
 
Jam 5 – 7 malam : Siaran

Nah pas siaran ini badan gue berasa cape banget , uda tidur jam 12 malam , bangun jam 7 pagi , ke kota tua berdiri di busway , keliling CL dan alhasil kena ngantuk kronis  saat siaran. Kira – kira jam setengah 7 , Kau hujan deras turun dari lagit disertai badai (nyanyi pake lirik lagu eaa – coboy junior). ARGGGHH gak bisa pulang , karena banjir + macet T_T


Jam 9 malam: Pulang

Akhirnya bisa pulang . tapi pulang kali ini berbeda dengan yang biasanya . gue outbond dulu di depan Untar 2 , ngapain kah gue ?
Gue sama Evee junior gue di radio harus melangkah bak kepiting di pagar dekat kampus ke CL, karena banjir semata kaki .  Sambil melangkah , gue sambil ketawa “HAHAHAA, ini absurd abis” si Evee yg jauh melesat di depan gue bilang “ Kak, ngelangkahnya lebaran ,” Gue bilang “ Vee gue takut HP gue jatoh”  (ini uda kayak obrolan di htan belantara mana ya)

bentuk pagarnya hampir mirip ini

Sampai di jalan kering , akhirnya kita berpisah . Nah seperti biasa gue akan cari bajaj untuk pulang . Masalahnya hari itu gak ada bajaj, sekalinya ada bajaj , abang bajajnya bilang “ Kemana neng? Roxy ? Ngak deh macet total , Maap yah neng.”  Ketauilah saudara – saudara sekalian , ditolak abang bajaj lebih sakit daripada ditolak angin . Akhirnya gue putuskan untuk naik metromini , nyebarang di sumber waras

Di Metro mini   gue liat pemandangan  mbak – mbak dan mas – mas yang penampilannya kayak penonton dashyat , berhadapan sambil tatap- tatapan mesra (Dalam hati gue Cuma bisa bertanya : gue bukan lagi di lokasi syuting video klip ST 12 kan yah ? )

Bang kenek lihat gue di depan pintu “ Berhent dimana neng?” Gue: “Di Sumber Waras ya bang “ . Udah mau dekat Sumber Waras abangnya teriak – teriak “ YANG WARAS TURUN ! YANG WARAS TURUN. Diam sebentar “YANG WARAS DAN GAK WARAS TURUN” Bang , rasanya orang yang saat ini paling pantas turun adalah lu bang !

Jam 9.30: Sampai Rumah


Mandi ! di kamar mandi gue tepok jidat “ Ya ampun sabun diskonan gue ketinggalan di radio , sabunan pake apaan ini ?” Gue lihat banyak sabun cuci muka berbagai merek hasil koleksi gue. ada Ponds, Bless, JF sulfur, Body Shop . “Apa gue campur aja jadi satu , trus  bisa menghasilkan merek terbaru PITA’S Sabun muka sekaligus sabun mandi ! “ Gue urungkan niat gue pada akhirnya takut terkena penyakit kulit . (Plis jangan Tanya gue mandi pake sabun apa) hahahaa
 
Di kamar :
Nyokap : Sil tadi sianga ada minum air dari galon gak ?
Gue: Ada, gue bawa pake botol minum lagi mak  , kok rasanya beda yah ?
Nyokap : itu airnya jorok banget , kayaknya kita diboongin tukang airnya ,masa itu Aqu*, terus pas mama buka mama liat ada sampah bekas cat gitu 3 biji , mama balikin tuh ke tukang airnya.
Gue : Ma ! gue kira botol minumnya bekas AIR LEMON , rasanya begitu , gue minum sampai habis T_T
Nyokap : * Spechless
 
Jam 10: 30 – 12 lewat

Baca Novel sampai tamat (padahal capek banget , tapi novel itu bagusnya PARAH) *dibahas di blog berikut
 
Akhirnya saya Cuma bisa bilang Thanks God ini hari Jumat , saya masih sehat , dan dapat lagi pengalaman lucu buat blog dan hidup saya .

Tchusss!

Senin, 05 November 2012

Silvi Anak Jurnal

Hai , lama tak jumpa barengan Silvi di acara Ci - Luk - Ba  (Ciuman mahLuk Babi ) ?? >> super random.
Jadi inti sebenarnya adalah penulis blog yang super malas , dan lebih suka berhibernasi ini sekarang berasa rindu dengan blog cloverfield ini . Sebenarnya hidup gue sekarang lagi seru ( terlalu banyak tantangan malahan) jadinya jarang update blog . 

Disini gue mau cerita dulu kehidupan gue sebagai mahasiswi Jurnalistik semester 5 . Jadi anak jurnal itu seru banget . banyak hal menarik dan pastinya tugas gak monoton , contohnya aja kita pernah disuruh ngeliput event yg ada di Jakarta (gue dkk liput ondel - ondel, sekalian kerja part time jadi ondel - ondel nya), ngeliput video lingkungan , dan menulis artikel dari 1 orang jadi 5 angle yang berbeda . nah loooh . Tapi yang sedih itu anak Jurnal kadang dikategoriin berpakaian kumal , lingkar mata hitam , dan rambut gimbal . coret yang belakang , kami bukan gembel. hahahaa.. ya karena emang kami orang nya cuek cuek ya (lansung pake hi heels 15 cm dan dandan ala Syahrini *bikin jambul) , dan tugas itu datelinenya ganas , katanya sih biar terbiasa dengan dunia kerja yang dari DATEline jadi DEADline . Jadi jangan salah kalo sudah dekat UTS dan UAS biasanya mata anak jurnal itu cute banget , kayak panda * ditabok anak jurnal. Teman - teman di kelas jurnal juga menurut gue asyik pake banget, karena kita ga ada yang rempong ke kampus pamer fashion , atau mamer gadget . Gak tau ya, bawaan kelas gue yg bengini apa semua anak jurnal begini *share dong kalian gimana. 

Nah bro dan sis , inia adalah contoh tugas penulisan feature (berita dengan gaya penulisan bercerita) gue , yang berkisah tentang penjual nasi goreng gila terenak sejagad Untar2 (ini serius) . Si abang Ardi ini baik banget , dengan gerobak pinknya membuat hariku menjadi mempesona (sory ini buka iklan ponds , hahahaa) now let's see . hasil karya tulisan saya yang kalo dibaca akan menitikan air ,  air dari hidung (read: ingus) 


Mas Ardi dan Gerobak Merah Muda Sri Rejeki

Siang itu, matahari terlihat malu untuk menampakkan dirinya.  Berbeda dengan pemandangan langit mendung, Ardi si penjual nasi goreng tampak tersenyum sumringah melayani pesanan nasi gorengnya yang laris manis. “Sri Rejeki” tulisan di gerobak merah muda Ardi yang sesuai dengan harapannya.  Agar mendatangkan keberuntungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari- hari .

Bertempat di pinggir jalan kampus 2 Untar , kios sederhana Ardi yang bermodalkan terpal , gerobak , satu buah meja dan beberapa buah kursi menjadi tempat Ardi mencari rejeki untuk mencukupi kebutuhan keluarganya .Pria berusia awal 40-an , berambut ikal hitam , memakai baju batik berwarna jingga dan celemek merah di pinggang , dengan lincah memainkan penggorengannya . Memasak berbagai macam makanan khas tek tek . Ardi adalah salah satu dari sekian banyak kaum urban yang mencari senggengam rejeki dari Ibukota Jakarta . Bermodalkan keberanian dan harapan , tak terasa 17 tahun sudah Ardi merantau dari desanya di Pekalongan , Jawa Tengah. Pertama merantau ke Jakarta, saat itu Ardi berusia 25 tahun , tepat sehabis dia menikah . Melihat banyaknya pemuda yang merantau di desanya, Ardi memberanikan diri ke Jakarta untuk mencari pekerjaan “ daripada di desa nyangkul ,uang pas – pas an ,lebih baik saya ke Jakarta “ ucap Ardi.


Bekerja di Jakarta sebagai tukang nasi goreng , tidaklah mudah bagi Ardi . Satu tahun pertama, Ardi harus menjajakan nasi gorengnya keliling. Menarik gerobak yang berat, apalagi perawakan Ardi yang kecil dengan tinggi 150-an , menambah sulit dirinya untuk menarik gerobak. Akhirnya setelah mengumpulkan modal satu tahun , Ardi memberanikan diri untuk menyewa kios di samping kampus Untar 2. Disinilah Ardi mulai mengumpulkan pundi – pundi uang untuk keluarganya di desa. Saat itu anak sulungnya masih baru lahir , hari – hari yang dijalani Ardi begitu berat, jauh dari istri dan anak-nya . Tetapi  semangat Ardi tak pernah surut, sama seperti senyumnya . Ardi terus mengumpulkan uang agar keluarganya bisa hidup lebih baik , anaknya bisa bersekolah ke tingkat yang lebih baik darinya yang hanya lulusan SD.

Ardi dengan semangat menceritakan pengalamannya di tahun 1998 , tahun ke-dua berjualan nasi goreng sekaligus tahun kelabu bagi sejarah Indonesia. “Waktu itu bulan Mei , seluruh mahasiswa dan penjual di sekitar untar 2 masuk kedalam gedung Kampus. Mall Citraland dijaga ketat oleh ABRI karena takut dibakar dan dijarah massa . Yang lebih parahnya lagi ada penjual makanan  yang terkena peluru karet.”  Ardi menceritakan dengan muka seriusnya . “Harga beras sebelum tahun 1998 hanya 500 perak 1 liter, naik jadi berkali- kali lipat.” Tahun 1998 berlalu, Ardi berhasil melawati masa krisis moneter.

Sekarang Ardi menempati rumah kontrakan sederhananya di daerah Kebon Jeruk bersama putra sulungnya. Jam setengah 8 Ardi bersiap berangkat dengan bahan makanan, menumpang Bajaj untuk sampai ke kiosnya . Perlatan masak sudah ada di gerobak merah muda miliknya , di gembok rapat. “Kira – kira jam 5 sore saya sudah tutup , sampai makanannya habislah.” Kata Ardi tersenyum . Lelaki yang memiliki 2 anak lelaki , dengan anak sulung yang baru lulus SMA ,dan anak bungsu yang duduk dikelas 2 SD ini mengungkapkan suka dukanya sebagai penjual nasi goreng. “Dukanya itu pas hujan , orang –orang pada malas keluar gedung , mana disini kalau hujan deras bisa banjir . Jadinya dagangan sepi. Kalau senangnya saat ada yang memesan makanan banyak. Waktu itu pernah ada yang mesan 200 bungkus. Saya senangnya minta ampun”.  Senyum Ardi kembali merekah saat meceritakan sukanya berjualan nasi goreng.  foto : Mas Ardi sedang memasak nasi goreng
Mas Ardi lagi masak nasgor gila

Saat ini , dengan penghasilan yang mencukupkan , Ardi mampu membayar sewa kontrak rumah , sewa kios dan mengirim uang tiap bulannya untuk keluarga di desa. Kadang 2 bulan sekali , Ardi pulang ke desanya untuk melepas rindu dengan istri dan anak bungsunya. “ Kalau anak kampus pada libur ya saya nyangkul di kampung.” Ucap Ardi dengan bahagia, tanpa beban sama sekali. Rasanya kita harus belajar dari seorang penjual nasi goreng , dimana kegigihan untuk mencari rejeki , sayang keluarga , dan sering tersenyum menjadi kunci kebahagiaan .

NB: jangan di copas , pegel bikinnya sampai sakit leher .. hahahaa

 Salam Ondel -ondel