Pages

Kamis, 28 Juli 2016

Alasan Saya Menghapus Media Sosial Path

Dengan ini saya nyatakan hubungan saya putus dengan Path, tok tok tok #PukulKentungan. Sah? Sahhhhh. (Penulis terlalu banyak  nonton sinetron kawin cerai).  

Hari ini saya menghapus akun dan aplikasi Path saya. Banyak yang tanya, "Kenapa sampai perlu dihapus?"Mari saya bercerita, siap siap karena ini panjang. Udah makan belum? (Ciyee yang akhirnya ditanyain udah makan atau belum?) Karena penjelasan ini cukup panjang, walau terlihat pendek sebenarnya ada kalimat lanjutan yang hanya bisa dilihat oleh orang dengan mata batin yang buta.

Jadi begini, dahulu kira-kira satu tahun lalu saya pernah ketagihan main Path. Iuuhh banget kan? Eits tunggu dulu jangan-jangan kamu juga sudah ketagihan tapi tak sadar.

Dulu setiap beberapa menit sekali saya buka Path. Habis ngumpul sama teman, habis nonton, saat baca buku, saat galau dengar lagu, saat stalker orang #eh, saya buka Path. Sampai ketika saya mengalami suatu momen menarik, saya langsung berpikir pasti bagus kalau di post ke Path. Kalau saya jualan online shop dan serajin itu mengupdate juga membuat citra, saya rasa saya sudah kaya raya sekarang.

Suatu saat, ketika tak ada angin dari jendela, hanya ada angin dari Air Conditioner, saya sadar Path itu tak sehat untuk mental saya.Saya berusaha untuk puasa Path. Mulai dari tiga hari, seminggu, sebulan, sampai keterusan. Imbasnya cukup positif, melihat saya yang sekarang masih sehat walafiat secara fisik dan batiniah tanpa ada yang menafkahi Path

Saya, kamu, kita, tak perlu tahu begitu dalam tentang kehidupan seseorang. Ada batas pribadi yang kadang tak jelas di dunia maya.

Apa hubungannya sama foto kupu-kupu? Kupu-kupu punya masa hidup yang pendek. Kebanyakan spesies hanya bertahan beberapa hari paling lama ada yang dapat bertahan hidup selama satu tahun.

Sebenarnya kupu kupu 'mirip' seperti manusia yang hidupnya tak terasa berjalan begitu cepat. Mulai saat ini saya ingin membaca lebih banyak buku yang bermanfaat, mendengarkan lebih banyak genre musik, bepergian ke tempat-tempat yang saya impikan, memotret lebih baik, belajar berenang dan mengendarai kendaraan, berteman dengan orang-orang yang positif, mengobrol lebih banyak dengan orang lain, terutama keluarga, dan fokus dengan saat ini, masa sekarang. Selamat menikmati hidup kawan yang ternyata sungguh indah.