Pages

Jumat, 16 Oktober 2015

Kejahatan Jender. Kenapa Korbannya Selalu Wanita?

Tulisan kali ini sebenarnya lebih karena artikel-artikel kekerasan seksual dan kejahatan jender yang saya baca di media internasional. Ada beberapa yang akhirnya saya terjemahkan untuk artikel di kantor. Tapi yang pasti, artikel setrika payudara ini yang paling membekas. Ini link untuk terjemahan bahasa Indonesianya yang sudah saya lansir:


Buat saya sebagai seorang wanita, luar biasa miris mengetahui adanya aksi kejahatan jender seperti setrika payudara dan FGM (Female Genital Mutilation). Untuk yang belum tahu, singkatnya setrika payudara itu adalah tradisi di beberapa negara Afrika untuk meratakan payudara seorang gadis yang sedang puber. Medium setrika, bukanlah setrika listrik tapi lebih kepada batu, bambu, atau juga besi yang dipanaskan dengan api kemudian seperti setrika, digosok ke payudara. 

Tujan setrika payudara ini adalah membuat payudara jadi rata, karena payduara dianggap sebagai pemikat pria yang menimbulkan hawa nafsu. Pelaku setrika payudara mayoritas adalah ibu dari para gadis yang beranggapan bahwa tindakan itu melindungi anaknya dari pemerkosaan. 

setrika payudara sumber acelabrationofwomen


Mirip dengan setrika payudara, FGM itu adalah sunat untuk wanita, yang biasanya dilakukan saat masih bayi atau kanak-kanak. Hal yang paling mirisnya sunat ini dilakukan atas dasar lambang kesucian dan kehormatan seorang wanita, Bukan cuma di Afrika, di negara Timur Tengah, bahkan di Indonesia sendiri prosedur FGM ini masih terjadi. Padahal jika dilihat dari segi medis, dua tindakan diatas justru sangat berbahaya dan merugikan, bahaya infeksi, kanker, dan masih banyak lainnya mengintai para gadis ini  

Ga sampai logika saya untuk mencermati apa yang salah dari payudara atau vagina seorang wanita? Rasanya payudara atau vagina bukan cuma berfungsi atau lambang seksual. Payudara itu adalah medium ASI dan vagina ini medium melahirkan anak. Kenapa orang-orang dengan teganya bilang payudara dan vagina itu porno. Padahal ia lahir dari sana, minum dari sana. 

Kenapa selalu wanita yang jadi korban kejahatan jender macam ini. Kenapa wanita yang harus melakukan preventif pemerkosaan. Bukannya pencegahan juga harusnya dilakukan ke pria? Kadang sudah diperkosapun wanita masih yang salah dan menerima ganjaran jauh lebih berat dari si pemerkosa. Kenapa dunia masih jauh dari kata aman dan adil untuk wanita?  

Salah seorang kawan pria yang saya ceritakan tentang setrika payudara ini berkata, "Kenapa tidak alat kelamin pria itu saja yang dipanasin untuk menahan hawa nafsunya, biar tak perkosa orang?" Kalau saja banyak pria yang pikirannya sama dengan teman saya ini mungkin dunia lebih baik.